Bubur Kacang

 BUBUR KACANG

Hari ini
16:03

Assooy sekiranya sore ini menikmati Bubur kacang lagi di Pinang Masak, tempat makan Buffet khas Padang yang baru buka sekitar satu setengah bulan lalu, yang menjadi tempat favorit ku akhir-akhir ini.
jadi kuputuskan sore ini kesana sendiri, sepulang kantor.
Segera, ku ambil Bubur Kacang hangat, yang disajikan dalam gelas, berjajar pada meja sajian, ya ..masih hangat karena baru saja dipanaskan sore ini…
Lalu aku mencari meja terbaik… meja yang saat aku duduk, aku bisa melihat ke depan jalan… memandangi setiap kendaraan yang lewat, tempat dimana aku bisa memantau untuk mengawasi kendaraanku dan di samping mejanya terdapat colokan listrik… karena aku perlu mengisi handphone ku yang baterainya sudah melemah, sore ini.
Aku mulai mengaduk dan menyendoki Bubur Kacang, Kekentalan santannya terasa, namun rasanya…. ada yang berbeda dengan bubur kacang sore ini… rasanya agak berbeda dari yang biasanya aku makan…. padahal , seminggu lalu aku baru saja menikmati Bubur kacang ini, ditempat dan dimeja yang sama…. Pun aku datang di jam yang sama, sekitar pukul empat sore… dan Bubur Kacangnya juga baru dipanaskan juga… tapi entah, ini rasanya berbeda dengan Minggu lalu… bukan juga karena Basi….



Seminggu Sebelumnya
16:00
“Kriiing… Kriiing…Kring” Handphone ku berdering sesaat setelah aku charge di colokkan tembok…. Pada salah satu Meja di Buffet Pinang Masak… Adikku Oki Fakta Funfacts Rosgani menelpon…
“A dimana?” , tanyanya…
“Aku sudah sampai, disini!” Jawabku…
“Ok… Ade segera kesana,”
Sore itu sepulang kantor, aku memang sesegera mungkin untuk bergegas ke Pinang Masak… yang letaknya sekitar satu kilo meter saja dari kantorku , memang kami telah janjian untuk ketemu disana… dia akan mempertemukanku pada seseorang yang katanya Kakak kelasku di SMA…. Kang Kin… namanya… beberapa hari lalu adikku menuliskan artikel tentangnya di salahsatu media online. dari artikel itulah aku mengetahui tentang nya, meski hanya sedikit.
Sambil menunggu adikku datang, ku ambil segelas Bubur Kacang yang sudah tersaji di meja jajakan, gelasnya berjajar rapi dengan santan yang mengambang, mendekati Bibir gelas…. Berada diantara makanan lain yang banyak tersaji disitu…. diantara, lontong sayur, Bakwan, Sala Bulek dan Bika, Aku lebih tergoda oleh Bubur Kacang sore itu.
Enak sekali Bubur Kacang ini, gak terlalu manis, Santannya gurih, kematangan Kacangnya juga pas … masih hangat pula…. 🙂
Gak lama kemudian Adikku datang bersama Kang Trisna Asep Sutrisna, teman lama kami yang sudah setahun terakhir ini menekuni fotografi… , ia sendiri berprofesi sebagai gitaris, tepatnya pengajar private gitar klasik… suatu ketika, dia pernah membawa rombongan anak- anak dari kota kami untuk tampil pada pembuka di acara Konser pemenang kompetisi komponis muda Indonesia ke-5 di Bandung… bagiku, ini merupakan hal yang membanggakan.. apalagi anak-anak itu gak diminta bayaran sepeserpun untuk belajar gitar pada Kang Trisna…. Dan Kang Trisna inilah yang mengenalkan Kang Kin kepada adikku beberapa bulan lalu….
“ Kang Kin Gak menelepon A?” Lanjut adikku.
“Gak telepon, mungkin belum” jawabku…
“Oh Okey, tadi dia telpon ke Ade, dia otewe kesini…” kata Adikku lagi.
ternyata Kang Trisna dan Adikku memesan Bubur Kacang juga…. Sementara Bubur Kacangku sudah hampir habis… kegurihannya membuat ku untuk tidak menanti-nanti untuk menghabiskannya.
Tak lama berselang Kang Kin Kin Sanubary datang, dengan ramah beliau menyapa dan menyalamiku… sangat erat…
“Sudah sejak lama saya mengikuti berita Kang Oke” kata dia kepadaku…
“O yah?”
tiba2 pelayan menyodorkan segelas Bubur Kacang juga pada Kang Kin… meski kami tidak memesannya….
“Kang Kin mau pesan makan atau yang lain?” Tanyaku…
“Tidak, ini sudah sangat cukup.” Jawabnya.
Lalu…�Kami bercerita tentang kawan-kawan SMA yang kami kenal, ternyata Kang Kin lulus SMA di Tahun dimana saya masuk, jadi kami tidak pernah bersama disekolah. Beberapa teman seangkatannya ada yang ku kenal, dan bahkan menjadi atasan di kantorku saat ini… termasuk Kang Akur yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Subang.
Sore itu, aku merasa berbangga duduk diantara mereka, berada dihadapan orang-orang yang menurutku hebat dengan kelebihan dan skillnya , Kang Trisna, seorang pengajar private gitar, yang tak memikirkan bayaran… lalu, dengan kegemaran fotografinya ia baru melahirkan buku tentang fotografi, dia juga sedang menyiapkan karya fotonya yang berfokus pada objek Daun…. O, iya… Di tambah karakter Kang Trisna yang tenang, dan suaranya tidak pernah meninggi, bahkan tak pernah memarahi murid2 nya meski “bandel”…. Begitu kata teman sealumni kampusku , Mei Suling… namanya… yang ternyata setelah lulus kuliah, dia belajar gitar klasik kepadanya. kang Trisna juga sangat hafal diluar kepala soal perkembangan musik dunia… aku begitu sangat menikmati, setiap cerita2 dibalik penciptaan dan sejarah lagu2 populer dunia yang dia ketahui atau membahas film yang baru saja kami tonton.�
Dan satulagi… sosok yang baru saja dikenalkan adikku, Kang Kin Sanubary… yang bicaranya begitu santun, rendah hati, beliau juga mempunyai hobby Unik yang langka… yaitu mengoleksi media berupa buku, majalah, bacaan dan surat kabar Lawas… berkat hobbynya itu, beliau sering dimintai untuk menjadi nara sumber dan seolah perpustakaan berjalan… sebagai pelengkap literatur media lawas, pada kasus-kasus pelik yang dianggap penting. �aku, sebagai anak yang lahir di tahun 70-an, sangat bangga karena mengalami masa dimana Gadget belum ada, Masa dimana cerita dan sandiwara Radio, merupakan hiburan yang ditunggu-tunggu sepulang sekolah, atau menjelang maghrib… majalah saat itu merupakan media yang mebuat kami bertambah wawasan, dan hiburanku… sebut saja majalah HAI, majalah yang sangat mewarnai kehidupan remajaku dan mewarnai remaja2 nusantara pada era itu, dan Kang Kin memiliki keasikan yang lebih pada media2 itu… hingga mengoleksinya… BAhkan untuk majalah HAI, ia sempat ketemu dengan seorang Ilusrator ya yang saya kagumi.. Wedha…
diantara majalah dan surat kabar masa itu, lalu aku bilang padanya, bahwa aku teringat pada sebuah media yang menurut ku infonya tidak akan habis dimakan zaman, yaitu Media INTISARI… Ibuku sudah berlangganan sejak remaja… dan aku sangat begitu dekat dengan INTISARI dari kecil, hingga aku tumbuh dewasa. �
Lalu… Kang Kin, berdiri meninggalkan kami, bergegas dan membuka bagasi kendaraanya, diambilnya beberapa majalah INTISARI koleksinya… terbitan 1983, tahun 1990, tahun 2000an dan INTISARi di era sekarang… ia memberikannya kepadaku… “wah Gila!” Teriakku… saat melihat Font dan ilustrasi di covernya… aku seperti menaiki mesin waktu, dibawa kembali kemasa kecil dulu, termasuk teringat dengan suasana rumah kami dulu di Big House , pada segala cerita dan atmosfir yang aku rasa dimasa kecilku itu… aku merasakannya lagi ketika melihat kumpulan INTISARI itu.
Obrolan kami semakin panjang dan melebar… membuat kami hampir lupa kalau suasana diluar sudah gelap… singkat cerita, kami harus berpisah dan berpamitan… sebelumnya Kang Trisna mengabadikan pertemuan ini dengan kamera Sony A6000nya…�
Aku masih ingin banyak bertanya, pada Kang Kin, soal sejarah awal mula mengoleksi media lawasnya, soal bagaimana beliau bisa berkiprah di dunia radio dan sebagai nara hubung untuk Radio VOA… soal, bagaimana begitu banyak relasi artis2 yang dia kenal…sore itu… kami harus berpisah…. Menyisakan, banyak pertanyaan dan kenangan masa kecil ku yang mengendap pada sanubariku… karena koleksi INTISARInya seorang Kin Sanubary…�


Hari ini
17:05
Pelayan menyodorkan segelas teh kepadaku, aku terhenyak…. Gelas Bubur Kacang yang kupegang masih banyak tersisa, aku mencoba untuk menghabiskannya…
Ku sendoki buburkacang ini…. Aku mulai tersenyum….
Sambil terus kuhabiskan Bubur Kacang ini….
“Tak ada rasa yang berbeda dengan BuburKacang ini” gumamku dalam hati…. Rasa ini semua bersumber dari aku sendiri….
asa ini yang terasa hambar jika sendirian disini…
Membuat hilang gurih dan manisnya buburkacang ini…
Rasa ingin ku masih begitu besar untuk berbagi inspirasi bersama seorang Kin Sanubary, berkumpul bersama adikku dan Kang Trisna… bercerita tentang berbagai hal yang melahirkan inspirasiku untuk berkarya….
jelang senja…sore ini… aku meninggalkan gelas Buburkacang yang sudah kosong di Buffet pinang Masak… pulang membawa banyak harap untuk bisa berkumpul lagi disana…
secuplik kisah Segelas Buburkacang di hari itu
Subang… 26102023





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Tipe Yo-Yo

walkera 5-6

Membersihkan Bearing Yo-Yo